Front Rhodesia Rhodesiese Front | |
---|---|
Presiden | Ian Smith |
Pendiri | Winston Field |
Dibentuk | 1 Maret 1962 |
Dibubarkan | 06 Juni 1981 |
Didahului oleh | Partai Dominion[1] |
Diteruskan oleh | Front Republikan |
Kantor pusat | Salisbury, Rhodesia |
Ideologi | Nasionalisme Rhodesia Kekuasaan minoritas kulit putih Konservatisme |
Posisi politik | Sayap kanan[2][3][4] |
Afiliasi internasional | None |
Warna | ungu, putih |
Bendera | |
Front Rhodesia (bahasa Afrikaans: Rhodesiese Front, RF) adalah partai politik sayap kanan yang terletak di Rhodesia[2][3][4] saat negara tersebut dikuasai oleh minoritas kulit putih. Partai ini pada awalnya diketuai oleh Winston Field dan kemudian dipimpin oleh Ian Smith semenjak tahun 1964. Partai ini merupakan penerus Partai Dominion yang merupakan partai oposisi utama di Rhodesia pada saat wilayah ini masih tergabung dalam Federasi dengan Nyasaland. Partai ini didirikan pada Maret 1962 oleh orang kulit putih yang menentang kekuasaan mayoritas kulit hitam. Partai ini berhasil memenangkan pemilu pada bulan Desember. Dalam pemilu-pemilu berikutnya, partai ini menjadi partai terbesar dengan Ian Smith sebagai perdana menteri.
Partai ini mendukung hak bagi setiap kelompok ras untuk menjaga identitasnya sendiri. Mereka juga ingin agar orang naik jabatan berdasarkan kemampuannya. Namun, partai ini berusaha mempertahankan Undang-Undang Pembagian Tanah yang meresmikan ketidakseimbangan penguasaan tanah berdasarkan ras. Selain itu, mereka menentang integrasi wajib dan ingin melindungi lapangan kerja untuk pekerja kulit putih serta memperjuangkan hak pemerintah untuk memberikan fasilitas yang berbeda untuk ras yang berbeda.
Seusai pemilu yang berujung pada kemerdekaan Zimbabwe pada tahun 1980, Front Rhodesia memenangkan 20 kursi parlemen yang dikhususkan untuk orang kulit putih (seperti yang diatur oleh perjanjian pembagian kekuasaan dengan kelompok kulit hitam). Pada tanggal 6 Juni 1981, partai ini mengubah namanya menjadi Front Republikan, dan pada tanggal 21 Juli 1984 namanya diubah menjadi Aliansi Konservatif Zimbabwe. Namun, 11 dari 20 anggota parlemennya membelot dalam waktu tahun berikutnya, meskipun partai ini kemudian berhasil memenangkan 15 dari 20 kursi parlemen untuk orang kulit putih dalam pemilu 1985. Pada tahun 1987, pemerintah menghapuskan kursi-kursi parlemen yang dikhususkan untuk anggota kulit putih, dan kemudian banyak anggota parlemen kulit putih yang menjadi anggota independen atau bergabung dengan partai ZANU.